DEPOKNET – Depok sebagai kota yang bermasyarakat maju, serta memiliki karakter yang terus berkembang, jelas membutuhkan sebuah terobosan penataan kota yang maksimal agar nampak indah, nyaman, dan megah terutama media informasi dan promosi terkait proses pembangunan kota Depok.
Apalagi, dengan program dan konsep Smart City, maka penataan kota yang harusnya diterapkan adalah sebuah implementasi yang pas dan terarah dengan berbasis pada teknologi maju dan tepat guna.
Advertising sebagai salah satu industri atau bidang usaha yang dekat dengan hal itu, sudah waktunya menjadi pelopor daya rangsang untuk menjadikan ciri Depok sebagai kota yang berkembang maju. Salah satu buktinya adalah banyaknya ruang baliho atau papan promosi menjulang di tempat-tempat strategis, yang menunjukkan Depok sebagai target rujukan promosi berbagai produk.
Seiring perkembangan zaman, pergeseran teknologi yang semakin canggih dan dinamis, membuat media promosi papan reklame konvensional tersebut sudah mulai digantikan oleh media yang lebih canggih.
Sigit , Komisaris PT. Citra Media Prakarsa Grup dan pengiat IT mengatakan, teknologi media promo konvensional sudah mulai ditinggalkan seiring perkembangan zaman. Sebab selain memakan tempat yang cukup banyak, papan reklame konvensional juga terlalu monoton karena tidak bisa menampilkan tayangan promosi yang bisa bergerak dan tidak detail menerangkan produk secara gamblang.
“Teknologi promosi melalui videotron adalah alternative pilihan untuk menggantikan papan reklame statis atau konvensional. Disamping sebagai media promosi, videotron juga bisa berperan sebagai aksesoris menarik dalam mempercantik kota,” jelas Sigit.
Pria yang biasa disapa Sigit Uklik ini memaparkan, disamping sebagai alat promosi, videotron juga berfungsi sebagai pernak-pernik untuk mempercantik suatu kawasan. Selain sebagai media promosi yang tepat guna, videotron juga terbilang ramah lingkungan ketimbang pemasangan baliho konvensional.
“Baliho konvensional setelah habis masa pakai, jelas meninggalkan limbah vinil bekas bahan visualnya, sedangkan videotron jelas tidak,” papar penggiat IT yang dijuluki profesor ini.
Hal senada juga dikatakan Cahyo, Pemred Depok Net. Cahyo mengungkapkan, perusahaan yang dikembangkan bersama para penggiat IT dan pakar advertising ini bergerak di bidang web development dan videotron solution (Produk DNet).
Dirinya berharap pemerintah kota Depok mulai merubah konsep informasi dan promosi khususnya mengenai perkembangan kota dengan memaksimalkan teknologi promosi atau advertising yang saat ini sudah berkembang pesat.
Selain itu kata Fadil, perihal perizinan pemasangan videotron dan sejenisnya di kota Depok, dirinya pun meminta agar diberikan regulasi yang lebih lentur dan ringan khususnya penetapan pajak dan biaya lainnya.
“Ini tinggal bagaimana sikap dan kebijakan pemerintah terkait tumbuh kembangnya videotron. Tapi yang jelas para pengusaha advertising berharap terkait izin dan pajak penggunaan videotron bisa lebih ringan dan dipermudah”, terang Cahyo (Pemred DNet).
Tak dipungkiri Cahyo, beberapa tahun yang lalu untuk pajak pemasangan videotron memang terbilang cukup mahal, hal itu karena masih mahalnya harga barang elektronik. Namun saat sekarang ini harga elektronik tidak melambung seperti saat itu, jadi wajar katanya jika pajak pemasangan videotron tidak diketok dengan harga melambung.
“Kami berharap Pemkot Depok tidak hanya memikirkan soal pemasukan pajak saja, tapi pertimbangan nilai-nilai estetika kota menjadi hal yang paling harus diutamakan. Kami sudah lakukan survey, masyarakat ternyata sudah bosan dengan baliho dan media promo konvensional yang justru membuat wajah kota semakin tidak indah,” pungkasnya.(Ant/Briel/DepokNet)