Pilih Pemimpin Depok Yang Rasional, Bukan Yang Percaya Mistis Dan Klenik
”Pilihlah pemimpin yang rasional. Mereka yang memiliki kemampuan diri, otak maupun kompetensi untuk dapat memimpin kota Depok ini. Itulah sebabnya kita harus bisa lebih rasional lagi menentukan pilihan mencari pemimpin kota ini. Bukan yang percaya klenik,”
DEPOKNET – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) dilaksanakan tentunya untuk memilih pemimpin yang memiliki kompetensi dan kepercayaan diri dalam memimpin sebuah daerah.
Namun jika masih ada pemimpin yang mempercayai hal yang berbau klenik maka sudah sepantasnya mengubah diri karena hal tersebut dinilai tak lagi relevan dengan masa kini.
Pasalnya, jika masih ada pemimpin yang percaya pada klenik di zaman modern seperti sekarang, rasanya lebih layak hidup di zaman purba.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh ketua Laskar Juang Pradi Afifah, Urip Santoso menyikapi adanya pemberitaan di salah satu media cetak lokal kota Depok yang menyebut ada aroma mistis di Pilkada Depok 2020.
Pemberitaan itu mencuat setelah ada pengakuan yang menyebut istri calon wakil walikota Imam Budi Hartono telah diganggu makhluk halus saat melakukan kampanye di wilayah Pangkalan Jati Baru, Senin (9/11/2020)
Urip mengatakan, menggiring opini agar seolah-olah telah terjadi perseteruan yang berbau mistis di Pilkada Depok tentunya bukanlah tindakan yang mencerdaskan masyarakat di era yang serba canggih seperti ini.
“Manusia sudah pergi ke bulan, kita sudah menggunakan internet, serba digital dan kecanggihan teknologi, kok ini masih saja percaya pada klenik,” kata Urip Santoso, Selasa (10/11/2020)
Urip pun berkeyakinan masyarakat kota Depok sudah sangat berfikiran maju dan tidak mudah terpengaruh dengan penggiringan opini tidak cerdas seperti itu.
Pendapat lain disampaikan Mohammad Andri. Warga kelurahan Tugu kecamatan Cimanggis ini menyebut jika ada sebagian orang di Indonesia yang masih percaya kepada hal berbau klenik dengan mendatangi dukun atau orang pintar untuk mencapai suatu tujuan.
“Jalan pintas seperti itu jelas tidak rasional. Bayangkan jika hal klenik itu justru diyakini oleh calon pemimpin kota Depok, dan terbawa saat dirinya terpilih nanti. Bisa ambyar ini kota dipimpin yang seperti itu,” ucapnya
Andri secara tegas menyampaikan agar warga Depok jangan sampai memilih tipikal calon pemimpin yang masih mempercayai hal klenik.
Sebab, model pemimpin semacam itu menandakan tidak adanya kepercayaan diri dan kemampuan untuk tampil sebagai pemimpin.
”Pilihlah pemimpin yang rasional. Mereka yang memiliki kemampuan diri, otak maupun kompetensi untuk dapat memimpin kota Depok ini. Itulah sebabnya kita harus bisa lebih rasional lagi menentukan pilihan mencari pemimpin kota ini. Bukan yang percaya klenik,” tegasnya.
Terpisah, calon Wakil Walikota Depok, Afifah Alia mengatakan sangat tidak mempercayai hal-hal bernuansa klenik di kehidupannya selama ini.
Afifah yang satu-satunya calon dari kaum perempuan ini menjelaskan, dirinya sempat ditawari oleh beberapa pihak yang mengaku ‘orang pintar’ untuk melindunginya dengan hal bernuansa klenik.
“Saya sejak daftar ke KPU, banyak yang mengaku orang pintar datang menawarkan diri, bahkan sampai ngomong ada yang lagi santet saya dan lain-lain. Tapi saya tolak semuanya,” ungkap calon wakil walikota nomor urut 1 yang berpasangan dengan Pradi supriatna.
Tanpa bermaksud takabur, dirinya pun menolak tawaran hampir 7-8 orang pintar tersebut karena dirinya percaya adanya Alloh SWT yang melindungi selama ini.
“Insyaa Alloh saya percaya kepada Alloh yang akan melindungi saya 24 jam, dan Alhamdulillah saya aman saja sampai hari ini,” tutur Afifah Alia. (CPB/DepokNet)