DEPOKNET – Beberapa hasil survey opini publik yang dilakukan lembaga survey terkait popularitas dan elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat 2018 yang telah menempatkan pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dengan prosentase tertinggi diantara para calon lainnya disikapi positif oleh tim pendukungnya yang ada di kota Depok.
Widya Sri Handayani dari Tim Relawan Rindu Jabar Juara kota Depok meminta kepada seluruh tim pemenangan RK-Uu se Jawa Barat untuk tidak lantas bersikap jumawa dan terlena dengan hasil survey tersebut. Dirinya sangat yakin, pasangan calon lainnya pun akan menjadikan acuan hasil survey ini untuk mengejar ketertinggalan mereka dengan segala cara dan upaya.
“Jangan jadi sombong dan terlena, harus tetap berjuang mengamankan kondisi yang ada saat ini bahkan harus lebih tinggi lagi hasilnya dari yang sekarang. Ingat, masih ada waktu empat bulan kedepan, kalau kita terlena bisa bahaya,” sebut Widya.
Widya mengatakan, tingginya popularitas dan elektabilitas Ridwan Kamil dimata publik yang mengungguli calon lainnya saat ini, merupakan hasil jerih payah Ridwan Kamil selama ini terutama dalam kapasitasnya sebagai Walikota dalam membangun dan menata kota Bandung.
Untuk itu sambungnya, tim pemenangan Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2018 harusnya lebih terpacu untuk meningkatkan lebih tinggi lagi popularitas dan elektabilitas Ridwan Kamil menuju “Hari Keramat Warga Jawa Barat” di 27 Juni 2018 nanti.
“Kalau ternyata nanti angka prosentasenya tetap sama atau malah turun, berarti tim sukses RK di Pilgub Jabar ini seperti tidak memberikan hasil lebih apapun bahkan malah mengurangi jika angkanya malah turun,” tutur Widya.
Widya juga meminta kepada Tim Pemenangan RINDU di Jawa Barat untuk tidak memilah-milah wilayah dari total 27 Kabupaten/Kota se Jawa Barat untuk dijadikan lumbung suara bagi kemenangan RK-Uu. Karena menurutnya, seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Barat harusnya tetap dijadikan target lumbung suara mengingat popularitas dan elektabilitas Ridwan Kamil yang tinggi.
Widya mencontohkan kota Depok, walaupun Depok bisa disebut “dikuasai” oleh PKS dan Gerindra serta kursi terbesar di parleman dikuasai oleh PDI Perjuangan, namun Widya yakin kondisi itu belum bisa dijadikan tolak ukur suara RK-Uu bakal lemah di Kota Depok.
“Mesin parpol selama ini belum bisa dijadikan kekuatan untuk mendongkrak suara Paslon secara maksimal, sementara pasangan Rindu khususnya RK sangat dikenal dan disukai oleh masyarakat luas. Maka saya fikir semua wilayah di Jawa Barat sangat berpotensi menjadi lumbung suara RK-Uu. Jadi jangan ada pemilahan bahkan dilepas begitu saja,” tegas Widya.
Seperti diketahui, beberapa lembaga survey telah melakukan survey awal terkait opini publik terhadap calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat 2018. Cyrus Network misalnya, Ridwan Kamil masih menjadi “top of mind” pemilih Jabar dengan prosentase 33,6 persen berdasarkan survei opini publik yang digelar lembaga survey tersebut pada 16-22 Januari 2018.
Selain itu, hasil survey Cyrus Network juga menempatkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum secara elektabilitas masih mengungguli tiga pasangan calon lainnya dengan menempati peringkat tertinggi sebesar 45,9 persen.(Ant/DepokNet)