DEPOKNET – Lembaga Pemantau Pemilu, Democracy And Electoral Empowerment Pathnership (DEEP) kembali merilis survei calon Walikota dan Wakil Walikota yang ‘bertarung’ di Pilkada Depok 2020.
DEEP adalah lembaga pemantau pemilu yang independen, dan telah mendapatkan legalitas hukum berupa Sertifikat Akreditasi Pemantau dari Badan Pengawas Pemilu
Pada pelaksanaan survei kedua ini, DEEP mengumumkan pasangan nomor urut satu, Pradi Supriatna-Afifah Alia (Pradi-Afifah) unggul dibanding pasangan Muhammad Idris-Imam Budi Hartono (Idris-IBH).
Dalam rilisnya DEEP menjelaskan, metode pengambilan data survei dilaksanakan melalui enam buah pertanyaan yang dibuat dengan google form dan disebar melalui media sosial dan jaringan whatsapp group yang menjadi simpul sosial Kota Depok.
Untuk rentang waktu survei dimulai pada 24 Oktober hingga 4 November 2020. Sementara jumlah responden yang mengikuti survei sebanyak 2.684 orang yang berdomisili dan tersebar di 11 wilayah kecamatan di Kota Depok.
Hasilnya untuk tingkat keterpilihan (electability) dengan pertanyaan seandainya pemilihan dilakukan hari ini, pasangan Pradi-Afifah unggul 49,6 persen dari Muhammad Idris dan Imam Budi Hartono yang meraih 47,8 persen responden.
Sedangkan sebanyak 1,9 persen responden menyatakan tidak tahu dalam memilih. Diikuti 0,7 persen responden menyatakan tidak akan memilih pasangan manapun.
Seperti diketahui, Pradi Supriatna-Afifah Alia yang memiliki program unggulan berobat gratis cukup dengan KTP Depok ini diusung oleh koalisi besar yaitu Partai Gerindra, PDIP, Golkar, PSI, PKB, PAN, dengan kekuatan 33 kursi di DPRD Kota Depok.
Selain itu, Pradi-Afifah juga didukung enam partai politik nonparlemen, yakni Hanura, PBB, Nasdem, Perindo, PKPI dan Partai Garuda.
Sedangkan Idris-IBH diusung koalisi PKS, Demokrat dan PPP, dengan kekuatan 17 kursi di DPRD Kota Depok, serta didukung satu parpol nonparlemen, yaitu Berkarya. (AM/CPB/DepokNet)