DEPOKNET – Terkait adanya dugaan bakal “diperjual belikannya” sisa kelebihan kios/los yang ada di pasar Cisalak yang baru terbangun dibanding dengan jumlah pedagang pasar Cisalak yang ditampung sementara di kawasan Radar AURI, Sekretaris LSM Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) kota Depok, Muhammad Ronny mengajak seluruh pihak berwenang dan masyarakat untuk turut mengawasi secara seksama proses relokasi yang akan dilakukan.
“Bukan hanya menjadi tugas Pemkot dan DPRD saja tapi seluruh elemen masyarakat yang ada untuk mengawasinya, pasar itu kan dibangun dengan uang rakyat, jadi wajar jika masyarakat juga ikut memantau penggunaannya agar tidak ada permainan dan lari dari komitmen awal,” ujarnya
Ronny juga menyebut agar lokasi yang dijadikan tempat penampungan sementara (TPS) pedagang pasar cisalak di Radar AURI dikembalikan ke kondisi awalnya dan tidak dilanjutkan menjadi objek bangunan pasar permanen karena tidak ada Perencanaan pendirian pasar di wilayah tersebut sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota Depok 2012-2032.
Adanya pihak yang beralasan bahwa TPS sudah terlanjur dibangun konstruksi pasar dengan lapak-lapak permanen, Ronny mengatakan bahwa itu adalah kesalahan dan menjadi konsekuensi dari Pemkot dan pemborong sendiri, namun jika karena alasan tersebut lantas mau dilegalkan dengan dibangun pasar permanen, Ronny meminta agar Pemkot harus melihat pada acuan RTRW kota Depok.
“Adakah perencanaan pembangunan Pasar disana, kalau tidak ada sesuai RTRW tapi dipaksakan ada, itu namanya Pemkot tidak komitmen dengan RTRW yang sudah disepakati,” tegas Ronny
Tuntasnya pembangunan pasar cisalak sejak dibangun tahun 2015 memastikan akan segera ditempatkan kembali oleh para pedagang pasar cisalak setelah direlokasi sementara ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) di kawasan Radar AURI yang merupakan asset TNI AU.
Proses relokasi ini bergeser dari jadwal semula yakni Maret menjadi Juni hingga Agustus 2017, yang secara otomatis membuat Pemkot Depok memperpanjang penggunaan lahan di Radar AURI yang merupakan asset TNI AU tersebut. Total 1158 pedagang tersebut nantinya akan menempati 1300 kios dan los yang terbangun di pasar cisalak.
Adanya sisa kelebihan kios/los yang ada di pasar yang baru terbangun dibanding dengan jumlah pedagang yang ada di TPS Radar AURI, Pemkot Depok melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian kota Depok memastikan bahwa sisa kelebihan kios dan los tersebut nantinya akan diberikan kepada para pedagang di sekitar pasar cisalak yang belum memiliki lapak selama memenuhi syarat yang telah ditentukan Pemkot.
“Kita sedang buat pemetaannya, berapa banyak kios dan los yang tersisa atau kelebihan itu. Dan pedagang yang bisa menempati kios dan los tersebut tentunya adalah mereka yang bisa melengkapi syarat yang kita berikan,” pungkas Kepala Bidang Sarana dan Bina Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian kota Depok, Fenti Novita, ST
Sebelumnya Kepala Departemen Ekonomi dan Pengembangan UKM, LSM Gerakan Lokomotif Pembangunan (Gelombang) kota Depok, Andre Monet Patty mensinyalir akan adanya “permainan” sehingga sisa kelebihan 100 kios dan los di pasar cisalak akan dijual oleh oknum tertentu bekerjasama dengan oknum pengelola pasar kepada mereka yang bukan pedagang di sekitar pasar cisalak seperti yang dijanjikan.
“itu baru yang kelebihan di pasar cisalak, belum lagi kios dan los di TPS Radar AURI, akan ada 1200 lapak yang kosong disana setelah pedagang di relokasi kembali ke pasar cisalak. Nah, 1200 kios dan los itu pastinya jadi incaran oknum untuk diperjual belikan juga,” ungkap Andre Monet Patty (CPB/DepokNet)