DEPOKNET – Ditengah padatnya rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun Kota Depok ke 18 di lingkungan Balaikota Depok, dari mulai upacara peringatan dan jadwal acara lainnya, Walikota Depok, Mohammad Idris juga melakukan peresmian Pasar Cisalak, Kamis Siang (27/04).
Pasar tradisional yang dikemas modern ini dibangun sejak 2015 dengan menghabiskan total anggaran sebesar Rp 124 Miliar ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang cukup besar bagi peningkatan perekonomian di wilayah timur kota Depok khususnya kecamatan Cimanggis.
Selain itu, kondisi pasar cisalak setelah dilakukan rekonstruksi ini dipastikan dapat memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam berbelanja mengingat di pasar yang ada sekarang telah dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan modern.
“Adapun total luas bangunan 31.129,960 meter persegi, dengan rincian jumlah lantai bangunan yaitu 3 lantai, 1 lantai Atap, dan 1 Semi Basement, ini merupakan pasar tradisional terbesar di kota Depok,” ungkap Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) kota Depok, Wijayanto, A.Pi, M.Si.
Diuraikan oleh Wijayanto, untuk luasan bangunan Gedung Utama sendiri adalah 4657,800 meter persegi dengan jumlah total kios dan los sebanyak 1300 unit dengan rincian 673 unit Los dan 627 unit kios.
Kepala Bidang Tata Bangunan Disrumkim Kota Depok, H. Dadan Rustandi, ST, MM menambahkan, untuk Lantai Basement terdapat 363 Los dan 22 Kios yang diperuntukan bagi Los Basah seperti daging, ikan (laut dan tawar), ayam, kelapa, dan termasuk gilingan daging/bakso.
Untuk lantai 1 jumlah Los ada 310 unit dan Kios 32 unit dan diperuntukan bagi Los kering seperti sembako, sayur dan buah. Untuk lantai 2 seluruhnya berbentuk kios yang berjumlah 273 unit, diperuntukan bagi pedagang emas, perak, pakaian, dan sejenisnya.
“sedangkan untuk lantai 3, ada 300 kios yang disiapkan untuk foodcourt, kantin, salon, dan sejenisnya,” terang Dadan.
Data yang disampaikan pihak Disrumkim Depok selaku Dinas yang membangun, jelas berbeda dengan data yang dimiliki Dinas perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) kota Depok selaku Dinas yang menangani atau mengelola pasar.
Sebelumnya saat ditemui DEPOKNET beberapa waktu yang lalu, Kepala Bidang Sarana dan Bina Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok, Fenti Novita, ST menjelaskan, bahwa di gedung A dan B Pasar Cisalak yang baru, terdapat 1365 unit kios dan los dengan rincian 677 kios dan 688 los. Jumlah tersebut ternyata telah dilebihkan jika dibanding jumlah pedagang yang direlokasi ke Radar AURI oleh pemerintah kota Depok sebanyak 1175 pedagang tahun 2015.
“Nantinya, kelebihan kios dan los tersebut akan diberikan kepada pedagang sekitar yang belum memiliki lapak,” ungkap Fenti.
1175 pedagang tersebut sejak Januari 2016 telah menghuni 320 kios dan 855 los di Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang dibangun oleh Pemerintah Kota di Radar AURI selama pasar cisalak sedang tahap pembangunan dalam rentang waktu 2015-2016.
“Sebagian pedagang di tempat penampungan banyak yang belum mau pindah dulu dan memilih menunggu hingga bulan Ramadhan berakhir agar tidak kehilangan pelanggan,” jelas Kepala UPT Pasar Cisalak, Nelson Da Silva.
Proses relokasi sendiri akan mulai dilakukan hingga seluruh pedagang di tempat penampungan sementara pindah seluruhnya setelah di bulan Februari lalu Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) telah menyepakati untuk memperbarui nota kesepahaman perpanjangan pinjam pakai lahan yang digunakan di Radar AURI untuk Tempat Penampungan Sementara (TPS) para pedagang Pasar Cisalak selama enam bulan. (CPB/DepokNet)