DEPOKNET – Kondisi saluran drainase yang menjadi penyebab utama kecelakaan warga Sukmajaya yang terperosok ke dalam saluran drainase hingga menyebabkan terluka di Jalan Tole Iskandar Kecamatan Sukmajaya kota Depok, Jumat (31/8) malam, tampak mulai dibenahi.
Namun anehnya, pihak yang memperbaiki saluran tersebut adalah pemilik warung yang berada tepat disisi saluran drainase, bukan dinas terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kota Depok.
“Saya diperintahkan ibu Wanira (Pemilik warung, red) untuk kerjakan ini,” ungkap Suparno, pekerja yang memperbaiki saluran saat ditemui DepokNet di lokasi, Senin (3/9).
Suparno menyebut saluran drainase ini dulunya dibangun oleh pemerintah daerah, hanya dirinya tidak mengetahui mengapa untuk perawatan dan pemeliharaannya menjadi beban warga dalam hal ini pemilik warung.
“Dulu yang bangun saluran got ini Pemda. Bukan ini bukan saluran jaringan kabel, gak berani saya kalau kabel, takut kesetrum,” jelasnya.
Sebelumnya Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Drs Manto mengelak dengan mengatakan pihaknya tidak pernah melaksanakan kegiatan pembangunan saluran drainase di titik tersebut. Dirinya mengatakan kemungkinan adanya saluran jaringan kabel di lokasi tersebut.
“Setahu kami, di lokasi yang dimaksud tidak ada kegiatan pengerjaan drainase, akan ditugaskan petugas lapangan untuk check lapangan apakah ada galian jaringan kabel? Ini status jalan provinsi,” ucap Manto.
Sontak keterangan itu mendapat respon dari Cahyo, warga Sukmajaya yang menjadi korban luka terjeblos ke saluran drainase tersebut dan mendapatkan 9 jahitan di hidungnya.
(Baca Ulang: https://www.depoknet.com/mutu-pekerjaan-drainase-kota-depok-yang-bobrok-memakan-korban/ )
“Kata Kadis PUPR Kota Depok, saluran yang ditutup papan dan sudah lukai saya itu bukan drainase. Tapi saluran jaringan kabel. Tapi kok kaki saya yang jeblos bisa basah bau comberan yaa?” kata Cahyo.
Komentar lain juga datang dari Courles Haliwela, tokoh muda Sukmajaya ini menyindir halus pernyataan Kadis PUPR kota Depok yang seakan “membuang badan” agar tidak disalahkan terkait bobroknya saluran drainase yang ada dan sudah memakan korban ini.
“Aahhh pak Manto suka becanda. Apa saya jemput nih ke rumah untuk melihat langsung ke TKP,” sindir Courles.
Tanggapan lain juga datang dari Forum Masyarakat Pemantau Pembangunan (FMPP), yang menyatakan sangat prihatin menyikapi kejadian yang dialami Cahyo P Budiman, Jumat (31/8) malam di Jalan Tole Iskandar.
Ketua FMPP, Fiqih Nurshalat mengatakan, pengguna jalan harusnya bisa merasa nyaman dan aman bukan malah sebaliknya.
Untuk itu FMPP menuntut Dinas PUPR harus bertanggung jawab karena saluran drainase harusnya memiliki tutup yang memang sudah satu bagian oleh U-Ditch bukan malah dibiarkan terbuka atau ditutup dengan papan seadanya.
Selain itu dari pantauan pihaknya, Fiqih Nurshalat melihat masih banyak trotoar untuk pejalan kaki yang belum memberikan rasa nyaman, serta banyak pekerjaan yang dinilainya masih bobrok baik dalam segi pekerjaan saluran ataupun jalan lingkungan yang terkesan serampangan.
“Harus dikaji ulang penggunaan konsultan pengawas yang tidak memiliki sertifikat khusus untuk para pengawasnya di lapangan agar pekerjaan benar dan sesuai dengan bistek,” tegas Fiqih.(Ant/AM/DepokNet)