• Seputar Depok
  • Daerah
  • Hukum & Kriminal
  • Kesehatan
    • Sejarah
  • Khazanah
    • Kuliner
  • Musik
  • Olah Raga
  • Tendang Baskom
No Result
View All Result
  • Seputar Depok
  • Daerah
  • Hukum & Kriminal
  • Kesehatan
    • Sejarah
  • Khazanah
    • Kuliner
  • Musik
  • Olah Raga
  • Tendang Baskom
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Kisah

WANITA SEKERAS BAJA

depoknet by depoknet
23 Februari 2025
in Kisah
0
WANITA SEKERAS BAJA
79
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sarah menghapus keringat yang mengalir membasahi seluruh dahi dan wajahnya, juga termasuk baju kaos yang dikenakannya. Kembali dimasukkanya handuk kecilnya ke dalam tas pinggang merahnya. Kemudian Sarah mulai bekerja mengumpulkan ranting-ranting dan dahan pepohonan yang tadi sudah ditebanginya, lalu mengikatnya dengan tali kemudian mulai menumpuknya di salah satu sudut di dalam pondok mungil di ladangnya.

Sarah adalah seorang perempuan kelahiran ibukota Jakarta, setelah selesai kuliah, lalu bekerja dan sejak menikah dengan suaminya yang WNA, Sarah tinggal di negara sang suami. Sarah bekerja sebagai wanita karir disana, menduduki posisi yang baik, bekerja di sebuah kantor yang bergerak di bidang perlindungan hukum untuk perempuan dan anak-anak, bekerja dengan sangat baik dan memiliki reputasi kerja yang juga baik.

Sarah memiliki sepasang putra dan putri buah dari pernikahannya dengan suaminya yang orang asing itu. Hanya saja perjalanan rumah tangganya tidaklah semulus kariernya. Hampir menginjak tahun ke duapuluh pernikahan, sayangnya.. bahtera rumah tangga yang dibinanya hancur karena perselingkuhan yang kerap oleh suaminya.

Belasan tahun lamanya Sarah mencoba tetap berjuang dan bertahan, mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Namun, pada akhirnya, Sarah memilih untuk mengalah dan pergi. Diakhir prahara yang melanda rumah tangganya Sarah memutuskan untuk mengalah, dan memilih pulang kembali ke Indonesia dengan membawa kedua buah hatinya.

Sarah memilih untuk tinggal di wilayah pedesaan, dia memiliki beberapa lahan sebagai asetnya di wilayah tersebut.
Sarah yang berperawakan mirip bule yang berkulit putih bersih kemerahan, rambut kecoklatan, bermata coklat hazel muda, tentu saja kehadirannya langsung menjadi pusat perhatian dari masyarakat setempat.

Sarah menjadi bahan perbincangan, apalagi karena statusnya janda, terlebih janda cerai, tentu saja banyak yang memperhatikannya, yang mengaguminya, bahkan jatuh hati padanya, namun juga tidak sedikit yang berusaha mencari perhatiannya, atau bahkan berusaha mendapatkannya.

Selain itu juga ada banyak juga yang menghujatnya habis-habisan, bahkan tidak sedikit yang membencinya. Terlebih bagi mereka yang merasa tersaingi oleh kedatangan Sarah.
Ya, Sarah sangat menyadari itu, tapi semua itu tidak akan dapat membuatnya lemah.

“Mommy.. mommy..” terdengar suara di kejauhan yang memanggilnya, ternyata itu suara Grace putri semata wayangnya memanggil dari kejauhan, dengan langkah setengah berlari-lari kecil mendekat, nafasnya terdengar sangat memburu.
“Aiihh.. anak Mommy kenapa sampai lari-lari, nanti bisa jatuh lho..” ujar Sarah sambil segera merentangkan kedua belah lengannya hendak memeluk putrinya.
“Ah, aku nggak mau dipeluk sama Mommy..” ujar Grace dengan wajah cemberut, seraya melangkah menjauh dari ibunya.
“Why ?”
“I’m so angry with you, Mommy…!” ujarnya sambil membesarkan kedua matanya.
“Why did you got so angry with me, honey…”
“Uuhh sebeeell..!!” dengus Grace jengkel seraya meletakkan tas ranselnya di dekat kakinya, lalu kedua telapak tangannya diselipkan di kedua ketiaknya.
“Mommy bawa kunci rumah, aku nggak bisa masuk ke rumah, harus lari kesini cari Mommy.. I’m so tired Mom..” sambil tetap merajuk. Wajahnya memerah penuh peluh, keringat dan emosi.
“Don’t hug me, Mommy.. I’m still angry with you” sergahnya.
“Sorry Honey, Mommy nggak sengaja.., Mommy lupa..”
diacak-acaknya pucuk kepala putri bungsunya dengan gemas.
“Sana masuk ke dalam dulu sana, disitu panas sekali.. sana kamu minum dulu.. kamu pasti haus sekali, iya kan ?” ujar Sarah menyuruh Grace untuk masuk ke dalam pondok dan untuk minum dulu, menghilangkan rasa haus. Sarah juga bergegas menyusul masuk ke dalam pondoknya seraya menenteng tas ranselnya juga tas ransel kesayangan putrinya untuk masuk ke dalam pondok mungilnya.
Sarah meraih tas ransel kesayangannya, lalu mulai mengeluarkan sebuah tumbler besar berisi minuman, dan beberapa kotak makanan, berisi nasi dan lauk pauk, dan juga sekotak cemilan berisi buah dan beberapa potong brownies sisa semalam.
Melihat itu Grace mulai tersenyum ceria kembali.
“Eaaah aku mauuu.. mommy kok tau kalo aku haus dan lapar sekaliiii” ujar Grace seraya menunjuk ke perutnya dengan mimik lucu. Sangat menggemaskan sekali anak gadis Sarah ini.

Grace meneguk air dari tumbler lalu mulai melahap nasi dengan lauk pauknya. Tadi Sarah memasak gulai jantung pisang, dan ayam goreng. Grace makan dengan lahap hingga keringat bercucuran. Sarah tertawa terkekeh-kekeh melihatnya.
“Makannya perlahan-lahan aja say, jangan tergesa-gesa, nanti bisa tersedak lho..” kata Sarah mengingatkan putrinya, yang hanya disahuti dengan anggukan kepala saja. Sarah menuangkan kembali air minum di tutup tumbler sebagai pengganti gelas, dan meletakkannya di hadapan Grace.
Sarah melangkah keluar pondok, wajahnya tiba-tiba berubah sedih.
Ya, dia merasa sangat sedih, tak tega rasanya melihat putri kesayangannya terpaksa hidup seadanya, setelah dirinya berpisah dengan suaminya Tommy. Tak terasa setetes demi setetes airmata mengalir di pipinya. Segera dihapusnya airmata, Sarah tak ingin putrinya melihatnya berlinang airmata,
“Tidak ! anakku tak boleh melihat airmataku, tak boleh melihat aku terpuruk ataupun bersedih.” gumam Sarah dengan suara perlahan, seakan hendak memberi kekuatan kepada dirinya sendiri.
Lalu tak lama kemudian Sarah kembali bekerja menggunakan parangnya, kembali menebang dahan dan ranting-ranting yang menjulur liar kesana-kemari.

Menyibukkan diri adalah salah satu cara Sarah untuk mengendalikan emosi, serta tak lupa mengontrol diri dan juga pemikirannya. Dia tak ingin kelihatan sangat terpuruk dan terhanyut lebih dalam lagi dalam situasi tersebut. Dia sadar bahwa dia harus bangkit, Sarah sadar sekali bahwa di bahu dan pundaknya ada tanggungjawab yang harus dijalaninya. Masih ada kedua anaknya yang harus dibimbing dan dibiayai, dan itu sangatlah tidak mudah. Meskipun dijalani dengan sekian banyak tantangan, segala macam hujatan, termasuk gejolak naik-turun moodnya, serta jutaan airmata yang tertumpah.

Tak terasa sudah banyak dahan-dahan dan ranting-ranting yang sudah terkumpul. Sarah dengan sigap mengikatnya menjadi beberapa ikatan, lalu mulai membawanya satu persatu ke dalam pondok kemudian meletakkannya di salah satu sudut pondok mungilnya itu.

Penulis: Sarah Chan

depoknet

depoknet

Kereta Keadilan itu tidak akan diam di sudut peron ketamakan dan keangkuhan, ia akan terus bergerak menjemput para pencarinya di tiap stasiun kesabaran dan keteguhan. Pembaharuan selalu hadir dengan pemberitaan, sabar merangkai berita, teguh mengungkap fakta. Semuanya ada disini, depoknet.com. “Update Berita Dengan Fakta”

Related Posts

Kisah

Setelah ‘Nasi Padang’, Bule Norwegia Ciptakan Lagu ‘Telolet’!

7 Januari 2017
Om Telolet Om…oommmm
Kisah

Om Telolet Om…oommmm

23 Desember 2016
Kisah Penderita Kanker Mencari Obat
Kisah

Kisah Penderita Kanker Mencari Obat

23 Desember 2016
Ketua DPRD Depok Hampir Ditembak Oknum Polisi
Album Depok

Ketua DPRD Depok Hampir Ditembak Oknum Polisi

by depoknet
28 Desember 2016
0

https://youtu.be/PcC4h-Pnhbg Ketua DPRD Depok, Hendrik Tangke Alo, nyaris ditembak polisi setelah sehari selesai dilantik sebagai pimpinan DPRD Depok. Usai dilantik,...

Read more
Kemenaker RI Kembangkan Pelaku Usaha Tanaman Hias Di Kota Depok

Kemenaker RI Kembangkan Pelaku Usaha Tanaman Hias Di Kota Depok

23 Desember 2020
SK Gubernur Jawa Barat Resmikan 50 Anggota DPRD Depok 2019-2024

SK Gubernur Jawa Barat Resmikan 50 Anggota DPRD Depok 2019-2024

3 September 2019

Personel Dinas Damkar, Harus Semakin Kenal Medan

26 Maret 2018
KPU Depok Dinilai Tanpa Aksi Memerangi Golput Di Pilkada 2020

KPU Depok Dinilai Tanpa Aksi Memerangi Golput Di Pilkada 2020

3 Oktober 2020

Korban Kecelakaan Diserempet Komuterline Di Stasiun Depok Baru

30 April 2017
Sambut Hari Kemerdekaan Ke 75, PDAM Tirta Asasta Gelar Diskon 50 Persen

Sambut Hari Kemerdekaan Ke 75, PDAM Tirta Asasta Gelar Diskon 50 Persen

5 Agustus 2020
SITU RAWA KALONG TERCEMAR LIMBAH PABRIK SEJAK DULU

SITU RAWA KALONG TERCEMAR LIMBAH PABRIK SEJAK DULU

8 Agustus 2017
depoknet

Copyright © 2022 depoknet.com. All Rights Reserved.

Navigate Site

  • Redaksi DepokNet (DNet)
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Seputar Depok
  • Daerah
  • Hukum & Kriminal
  • Kesehatan
    • Sejarah
  • Khazanah
    • Kuliner
  • Musik
  • Olah Raga
  • Tendang Baskom

Copyright © 2022 depoknet.com. All Rights Reserved.