DEPOKNET – Puluhan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) kota Depok tampak memasuki ruang sidang Paripurna DPRD kota Depok siang tadi (5/04) dipimpin langsung oleh Kepala BNN Depok, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Dra. Hesti Cahyasari.
Bukan untuk menangkap anggota Dewan yang terlibat narkoba, namun BNN Kota Depok melakukan pemeriksaan atau tes urine dadakan terhadap para wakil rakyat.
Pemeriksaan urine dadakan ini dilakukan sesaat setelah sidang paripurna DPRD kota Depok berakhir, dengan sebelumnya ketua DPRD kota Depok, Hendrik Tangke Allo menyampaikan pemberitahuan agar seluruh pimpinan dan anggota DPRD untuk tidak meninggalkan ruangan sidang.
Dari 50 anggota Dewan, pemeriksaan hanya mendapatkan 33 sampel urine milik anggota Dewan. Pasalnya beberapa anggota dewan tidak menghadiri sidang paripurna dengan agenda sidang penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap dua Raperda kota Depok dan Jawaban Walikota atas pandangan umum fraksi-fraksi terhadap dua Raperda kota Depok tersebut.
Ketua DPRD kota Depok, Hendrik Tangke Allo yang tak luput diperiksa urinenya ini menyampaikan, sangat mendukung langkah BNN kota Depok mengingat Narkoba adalah musuh utama seluruh elemen anak bangsa. Selain itu pula hal tersebut patut dilakukan untuk menepis anggapan publik yang seolah-olah telah menjeneralisir bahwa anggota dewan menggunakan narkoba akibat adanya kejadian tertangkapnya salah satu oknum anggota DPRD kota Depok karena terlibat penyalahgunaan narkoba beberapa waktu lalu.
“ini juga sebagai langkah antisipasi tidak terulang lagi kasus yang kemarin itu,” singkatnya
Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna yang hadir mewakili Walikota Depok yang berhalangan mengikuti sidang paripurna juga kaget dengan adanya pemeriksaan mendadak dari BNN kota Depok itu, namun tanpa ragu-ragu dirinya pun turut pula memeriksakan urinenya.
“Saya juga berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan di Balaikota terhadap Aparatur Sipil Negara yang ada di Pemerintah Kota Depok,” ucap Pradi di hadapan awak media yang meliput kegiatan.
Namun ada sedikit yang disayangkan dalam tes urine siang tadi adalah mengenai hasil tes yang dirahasiakan dan tidak segera dipublikasikan. Padahal sesuai pengalaman, hasil tes urine bisa langsung didapatkan hasilnya hanya beberapa saat saja, apalagi peralatan pemeriksaan lengkap juga dibawa oleh BNN kota Depok dalam kegiatan tersebut dan jumlah sampel urine yang diperiksa jumlahnya hanya sedikit (33 anggota dewan).
“Seharusnya BNN tidak menahan pengumuman hasil pemeriksaan tes urine tadi, jika alasannya karena belum seluruh anggota Dewan diperiksa. Cukup yang sudah diperiksa tadi aja disampaikan hasilnya kepada publik, anggota yang lain bisa menyusul. Kalau seperti ini jadi tidak transparan dan kami ragukan hasilnya,” ujar Sekretaris LSM Patriot Lingkungan Kota Depok, Muniri dengan nada geram (AM/DepokNet)