DEPOKNET – Tim Pemenangan pasangan calon (Paslon) TB. Hasanuddin – Anton Charliyan kota Depok memastikan akan melaporkan adanya pengerusakan alat peraga kampanye (APK) paslon mereka kepada panitia pengawas pemilu, komisi pemilihan umum, dan aparat kepolisian, Senin (12/3/2018).
Pengerusakan alat sosialisasi paslon berjuluk Hasanah ini dilaporkan terjadi di jalan raya sawangan tepatnya di simpang parung bingung dan depan komplek BDN kelurahan Rangkapan Jaya kecamatan Pancoran Mas.
Ketua Tim Pemenangan Hasanah kota Depok, Hendrik Tangke Allo menyebut, temuan adanya pengerusakan APK paslon Hasanah tersebut diketahui pertama kali olehnya setelah mendapatkan laporan dari sekretaris DPC PDI Perjuangan, Totok Sarjono yang melihat saat melintas di jalan raya sawangan, Minggu (11/3/2018) sore.
“Sekjen (Totok Sarjono, red) kan mau arah pulang ke rumah sekitar jam 4 sore, dia lihat spanduk dan baliho itu robek. Lantas saya langsung perintahkan anggota untuk mengecek ke lokasi,” jelas Hendrik.
Diuraikan Hendrik, APK yang dirusak itu berupa baliho berukuran 3×4 meter di simpang parung bingung dan spanduk di depan komplek perumahan BDN. Ditambahkannya, kedua titik pemasangan APK itu sudah ditentukan dan ditetapkan KPU, bahkan yang membuat atau mencetak juga KPU.
“Jadi wajib untuk diusut tuntas kejadian ini, dan siapapun yang merusak APK tersebut wajib hukumnya untuk dikenakan sanksi yang berat sesuai aturan yang berlaku,” ujar Hendrik.
Hendrik juga mengingatkan kepada seluruh tim pemenangan Hasanah di kota Depok untuk tetap tenang dan tidak lantas terpancing dengan kejadian ini. Secara pribadi dan selaku ketua DPC PDI Perjuangan kota Depok dirinya juga mengaku geram dan tersinggung.
Namun dirinya lebih memilih hal yang jauh lebih besar lagi menyikapi kondisi ini, yakni menjaga agar pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat tetap berlangsung tertib, aman, dan demokratis.
Sebab Hendrik memahami jika otak pelaku pengerusakan ini sedang memancing emosi Tim Pemenangan paslon Hasanah khususnya kader-kader PDI Perjuangan untuk bereaksi dan pada akhirnya membuat pelaksanaan Pilgub Jawa Barat menjadi tidak kondusif.
“Tetap waspada dan jangan terpancing melakukan hal yang sama. Kita serahkan kepada penegak hukum untuk mengusut kejadian pengerusakan APK ini. PDI Perjuangan di zholimi itu sudah biasa kok, justru akan membuat kami bertambah kuat dan solid,” imbuh Hendrik.(CPB/DepokNet)