DEPOKNET – Dalam Kongres Biasa PSSI yang digelar pada Rabu (4/6/2025) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, muncul kabar mengejutkan terkait salah satu klub Liga 2 musim 2025/2026.
Sumut United, yang sebelumnya menjadi klub dengan status promosi sebagai juara Liga Nusantara (Liga 3) musim 2024/2025, kini berganti nama menjadi Persikad Depok.
Perubahan nama ini cukup mengejutkan karena Sumut United, yang didirikan pada tahun 2019, memutuskan untuk pindah kandang ke Kota Depok, Jawa Barat.
Arya Sinulingga, pemilik Sumut United yang juga salah satu Exco PSSI membenarkan pergantian nama ini, dengan alasan ingin fokus pada urusan federasi PSSI.
“Benar (berganti nama). Saya sekarang ingin fokus mengurusi federasi (PSSI),” ujar Arya Sinulingga, Rabu (4/6/2025).

Pemilik Lama Persikad Pun Kaget
Ditempat terpisah, mantan Pemilik klub Persikad 1999, Atet Handiyana Juliandri Sihombing mengaku terkejut namun bangga kembalinya klub Persikad ke kancah Liga 2.
Dirinya menyebut Persikad 1999 merupakan klub profesional yang dinaungi oleh PT Persikad Depok Bersatu, dimana didalamnya terdapat beberapa orang pemilik saham dan dirinya menjadi pemilik saham terbesar di perusahaan itu.
“Persikad 1999 saya ambil alih dari pengelola lama dan Perusahaan lama sejak tahun 2019, dan sejak itu bertarung di liga 4 seri 2 Jawa Barat,” ungkap Handiyana
Sejak bulan Desember 2024 usai Persikad 1999 menjadi juara 2 liga 4 seri 2 Jawa Barat dan memastikan lolos ke liga 4 seri 1 Jawa Barat, dirinya sebagai pemilik dari klub Persikad 1999 telah menjual seluruh saham kepemilikan kepada konsorsium pemilik Persijap Jepara.
Handiyana mengatakan, penjualan itu bertujuan agar Persikad 1999 ditangani dengan baik oleh lembaga yang memang berpengalaman di bidang sepak bola sehingga harapan dari warga depok mempunyai klub yang dulunya menjadi kebanggaan warga depok segera terealisasi.
Dirinya mengaku sebagai pemilik lama klub mempunyai banyak keterbatasan, baik financial ataupun sumber daya manusia untuk mengelola klub sepak bola ini.
Hal itulah yang menjadi alasan dirinya menjual saham kepada pihak yang lebih paham dalam pengelolaan sepak bola sehingga harapan masyarakat kota Depok untuk mempunyai klub yang berlaga di liga lebih tinggi dapat segera terealisasi.
“Jadi penjualan saham diatas, murni kami lakukan sebagai upaya percepatan agar kota Depok mempunyai tim kebanggaan yang bisa berlaga di kasta tinggi liga di Indonesia ini,” jelas Handiyana
Handiyana yang juga pemilik klub Banjar Patroman FC ini mengungkapkan, sejak penjualan saham tersebut, dirinya dan beberapa pengelola Persikad 1999 tentu sudah tidak mempunyai andil apapun didalam pengelolaan klub tersebut.
“Segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan klub Persikad 1999 telah menjadi tanggung jawab daripada konsorsium sebagai pemilik baru klub, seluruh asset sudah kita serahkan termasuk Akun SIAP PSSI dan juga akun medsos, IG, Facebook, dan lainnya,” beber Handiyana
Perihal mergernya Sumut United dengan Persikad 1999, Handiyana memastikan secara pribadi tidak tahu menahu, apalagi hal itu tentu sudah bukan hak dirinya untuk mengetahuinya.
“Kami pun mendapatkan berita tersebut dari sosial media dan tentunya saat ini sebagai suporter Persikad dan orang yang pernah membesarkan Persikad 1999 khususnya merasa bangga klub ini akan tampil di Liga 2,” ucapnya
Karena kata Handiyana, tujuan dirinya menjual saham kepada konsorsium ternyata tepat dan dirinya mengucapkan terima kasih atas capaian saat ini kepada konsorsium baru sebagai pemilik baru Persikad 1999.
“selamat berjuang, semoga cita cita kami dan beberapa pendiri Persikad 1999 agar Persikad bisa kembali ke kasta tertinggi liga 1 di Indonesia cepat terwujud,” pungkasnya (AM/Ant/DepokNet)