depoknet
  • Seputar Depok
  • Tendang Baskom
    • Kode Pos Depok
    • Angkutan Umum Di Kota Depok
    • Alamat Bank Di Kota Depok
  • NEWS
    • Nasional
    • Daerah
    • Pendidikan
    • Hukum & Kriminal
    • Ekonomi
    • Wawancara
    • Olah Raga
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Album Depok
    • Tip & Trik
    • Properti
    • Kuliner
    • Musik & Film
  • Khazanah
    • Gaya Hidup
    • Sejarah
    • Kisah
    • Kenangan
  • Registrasi Pelanggan Baru PDAM Depok
  • Redaksi DepokNet (DNet)
  • Tentang DNet
No Result
View All Result
  • Seputar Depok
  • Tendang Baskom
    • Kode Pos Depok
    • Angkutan Umum Di Kota Depok
    • Alamat Bank Di Kota Depok
  • NEWS
    • Nasional
    • Daerah
    • Pendidikan
    • Hukum & Kriminal
    • Ekonomi
    • Wawancara
    • Olah Raga
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Album Depok
    • Tip & Trik
    • Properti
    • Kuliner
    • Musik & Film
  • Khazanah
    • Gaya Hidup
    • Sejarah
    • Kisah
    • Kenangan
  • Registrasi Pelanggan Baru PDAM Depok
  • Redaksi DepokNet (DNet)
  • Tentang DNet
No Result
View All Result
depoknet
No Result
View All Result
Home Sejarah

Sekitar Tahun 1937 Orkes-Orkes Gambang Kromong Mencapai Puncak Popularitasnya

depoknet by depoknet
11 Maret 2017
in Sejarah
0
Sekitar Tahun 1937 Orkes-Orkes Gambang Kromong Mencapai Puncak Popularitasnya
166
SHARES
256
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Gambang Kromong biasa dipergunakan untuk pengiring tari pergaulan yakni tari Cokek, 
tari pertunjukan kreasi baru dan teater Lenong.

Gambang Kromong adalah sebuah orkes tradisional Betawi yang merupakan orkes perpaduan antara gamelan, musik Barat dengan nada dasar pentatonis bercorak Cina. Orkes ini memang erat hubungannya dengan masyarakat Cina Betawi, terutama Cina peranakan dan populer di tahun 1930-an.

Instrumen gamelan pada gambang kromong terdiri dari: gambang kayu, seperangkat bonang lima nada yang disebut kromong, dua buah alat gesek seperti rebab, dengan resonator terbuat dari tempurung kelapa mini disebut ohyan dan gihyan, suling laras diatonik yang ditiup melintang, kenong dan gendang. Sedangkan instrumen musik dari Barat meliputi terompet, gitar, biola, dan saksofon.

Sekitar tahun 1937 orkes-orkes gambang kromong mencapai puncak popularitasnya, salah satu yang terkenal Gambang Kromong Ngo Hong Lao, dengan pemainnya terdiri dari orang-orang Cina semua. Alat-alat musik dalam orkestra tersebut dianggap paling lengkap, terdiri dari alat-alat seperti berikut: sebuah gambang kayu; seperangkat kromong; empat buah rebab Cina yang berbeda-beda ukurannya; alat petik berdawai disebut Sam Hian; sebuah bangsing bambu; dua buah alat jenis cengceng disebut ningnong; sepasang Pan, yakni dua potong kayu yang saling dilagakan untuk memberi maat (tempo). Tangga nada yang dipergunakan, bukanlah slendro seperti laras gamelan Jawa, Sunda atau Bali, melainkan modus khas Cina, yang di negeri asalnya dahulu bernama tangga nada Tshi Che; seperti yang di dengar pada gambang.

Susunan belanga-belanga kromongnya adalah sebagai berikut :
(A) (G) (E) (D) (C)
(D) (E) (C) (G) (A)

Adapun yang disebut “rebab cina”, yang berukuran paling besar dinamakan su kong, sesuai dengan laras dawai-dawainya, yang meniru nada su dan nada kong. Rebab dengan ukuran menengah disebut hoo siang, karena dawai-dawainya dilaras menurut nada hoo dan nada siang. Rebab yang paling kecil dinamakan kong a hian, sesuai dengan larasnya meniru bunyi nada-nada Cina. Rebab yang punya ukuran sedikit lebih besar dari kong a hian, ialah yang bernama tee hian, yang larasnya serupa dengan laras kong a hian.

Sam Hian adalah alat berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik seperti memainkan gitar; dan alat itu memainkan jalur melodi (nuclear melody) dalam orkes tersebut. Ketiga dawainya dilaras dengan nama nada dengan notasi demikian, apabila orkes Gambang Kromong memainkan lagu-lagu khas Cina yang disebut Pat fem, maka dipergunakan pula tambahan alat tiup berupa serunai, yakni dai sosa dan cai di (siao sona). Pada waktu pertama kali muncul di Betawi, orkes ini hanya bernama gambang. Sejak awal abad ke-20, mulai menggunakan instrumen tambahan, yaitu bonang atau kromong, sehingga orkes ini dinamakan Gambang Kromong. Pada masa itu hampir setiap daerah di Betawi memiliki orkes Gambang Kromong, bahkan tersebar sampai daerah Jatinegara, Karawang, Bekasi, Cibinong, Bogar, Sukabumi, Tangerang, dan Serang.

Bagi orang Cina kaya, tauke-tauke atau babah-babah pada masa “Batavia Centrum”, sudah merupakan adat dan tradisi, untuk memeriahkan bermacam ragam pesta dan perayaan mereka, dengan memanggil perkumpulan gambang kromong untuk bermain. Misalnya pesta perkawinan, rasanya tidak sempurna kalau belum memanggil orkes seperti itu ke dalam pesta. Musik dan nyanyian dengan iringan gambang kromong, sudah lazim pula dirasakan belum cukup asam garamnya, kalau belum disertai minum arak, brendi atau alkohol. Pemain musiknya terdiri dari orang Betawi asli atau Cina.

Di dalam perayaan tradisional bangsa Cina, yaitu Cap Go Meh tidak lupa dimeriahkan dengan Gambang Kromong. Repertoar Gambang Kromong yang sangat dikenal oleh masyarakat penontonnya, antara lain: Pecah Piring, Duri Rembang, Temenggung Menulis, Go Nio Rindu, Thio Kong len, Engko si Baba, dan lain-lain. Selain itu gambang kromong, biasanya disertai pula dengan lakon-lakon, seperti: Si Pitung, Pitung Rampok Betawi, Bonceng Kawan, Angkri Digantung, dan lain-lain.

Adapun lagu Gambang Kromong yang terkenal adalah Jali-Jali. Sedangkan lagu jenis Nina Bobok kebanggaan Gambang Kromong, berJudul indung-indung. Orkes ini memiliki repertoar asli dalam bahasa Cina, yang disebut sebagai lagu-lagu Phobin. Karena para penyanyinya kebanyakan terdiri dari wanita-wanita pribumi, maka repertoar Phobin tidak dinyanyikan, melainkan dimainkan sebagai “gending” (instrumental). Hal itu, bukan karena komposisi-komposisi tersebut memang bersifat gending, karena banyak di antaranya yang benar-benar merupakan “Lied” atau lagu untuk nyanyian vokal. Di antara lagu-lagu pobin ialah: Soe Say Hwee Bin (Joo Su Say sudah kembali), Kim Hoa Tjoen (bunga Kim Hoa berkembang), Pek Bouw Tan (bunga Bow Tan nan putih), Kong Djie Lok, Djien Kwie Hwee (pulang kembalinya pahlawan bernama Siek Jin Kwie).

Pada zaman dahulu, masa Hindia Belanda orkes-orkes Gambang Kromong yang bersifat Cina-Indonesia itu, seringkali tidak mempunyai biduanita-biduanita yang dapat menyanyikan Po-bin-po-bin dalam bahasa Cina. Karena itulah lagu itu dimainkan secara instrumental saja, padahal sebagian besar harus dinyanyikan, karena merupakan melodi-melodi vokal. Lagu-lagu berbahasa Indonesia yang dimainkan oleh orkes Gambang Kromong ialah lagu memuja bunga serta tokoh, misalnya Pecah-Piring, Duri Rembang, Temenggung Menulis, Co Nio Rindu, Tion Kong In, Engko si Baba, dan selain itu cerita mengenai peristiwa lampau, umpamanya Bonceng Kawan, cerita Pitung Rampok Betawi, cerita Angkri Digantung di Betawi. Adapun salah satu lagu pengantar tidur yang populer masa itu adalah indung-indung.

Gambang Kromong sebagai sekumpulan alat musik perpaduan yang harmonis antara unsur pribumi dengan unsur Cina. Orkes Gambang Kromong tidak terlepas dari jasa Nie Hoe Kong, seorang pemusik dan pemimpin golongan Cina pada pertengahan abad XVIII di Jakarta. Atas prakarsanyalah, penggabungan alat-alat musik yang biasa terdapat dalam gamelan (pelog dan selendro) digabungkan dengan alat-alat musik yang berasal dari Tiongkok. Pada masa-masa lalu, orkes Gambang Kromong hanya dimiliki oleh babah-babah peranakan yang tinggal di sekitar Tangerang, Bekasi, dan Jakarta. Di samping untuk mengiringi lagu, Gambang Kromong biasa dipergunakan untuk pengiring tari pergaulan yakni tari Cokek, tari pertunjukan kreasi baru dan teater Lenong.

Referensi:
– Ensiklopedia jakarta.go.id
– indonesiaindonesia.com

Tags: depokDepokNetGambangKromong
depoknet

depoknet

Kereta Keadilan itu tidak akan diam di sudut peron ketamakan dan keangkuhan, ia akan terus bergerak menjemput para pencarinya di tiap stasiun kesabaran dan keteguhan. Pembaharuan selalu hadir dengan pemberitaan, sabar merangkai berita, teguh mengungkap fakta. Semuanya ada disini, depoknet.com. “Update Berita Dengan Fakta”

Related Posts

Banjir Kanal Selatan Cisadane-Ciliwung (1854): Sumber Irigasi Pertanian di Depok
Sejarah

Banjir Kanal Selatan Cisadane-Ciliwung (1854): Sumber Irigasi Pertanian di Depok

13 November 2016
Next Post
PDAM Kota Depok Gencarkan Sosialisasi Dan Promosi Kepada Masyarakat

PDAM Kota Depok Gencarkan Sosialisasi Dan Promosi Kepada Masyarakat

Kalah Kelas, Persikad Diajari Persija di Mako Brimob

Kalah Kelas, Persikad Diajari Persija di Mako Brimob

Persikad Depok Tandingan Segera Dibentuk

Persikad Depok Tandingan Segera Dibentuk

Please login to join discussion

Follow Us

  • 22M Fans
  • 85 Followers
  • 38.4k Followers
  • 113k Subscribers

Recommended

Ketua DPC PKB Depok Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara

Ketua DPC PKB Depok Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara

10 bulan ago
Merinding, Pradi Bangga Dengan Antusias Seluruh Jaringan Relawan

Merinding, Pradi Bangga Dengan Antusias Seluruh Jaringan Relawan

6 bulan ago
Ketua RW Di Depok Dukung Pradi Afifah Canangkan Program RW Membangun

Ketua RW Di Depok Dukung Pradi Afifah Canangkan Program RW Membangun

7 bulan ago
Lantik PAW Badan Adhoc, KPU Depok Targetkan Zero Sengketa di Pilkada 2020

Lantik PAW Badan Adhoc, KPU Depok Targetkan Zero Sengketa di Pilkada 2020

8 bulan ago

Categories

  • Alamat Bank Di Kota Depok
  • Album Depok
  • Angkutan Umum Di Kota Depok
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hukum & Kriminal
  • Kecantikan
  • Kenangan
  • Kesehatan
  • Khazanah
  • Kisah
  • Kode Pos Depok
  • Kuliner
  • Musik
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Pendidikan
  • Properti
  • Sejarah
  • Seputar Depok
  • Tendang Baskom
  • Tentang DNet
  • Tip & Trik
  • Uncategorized
  • Wawancara

Topics

beritadepok berita depok depok DepokNet Depok Net Disdukcapildepok DishubkotaDepok dnet DPRDdepok DPRD Depok DPRDKotaDepok DPRD kota Depok Gerindra HendrikTangkeAllo Hendrik Tangke Allo imb jabar jawabarat kesehatan knpikotadepok kota depok kotadepok margonda MohammadIdris MusorkotKONI NurMahmudiIsmail pasarCisalakdepok PDAMKotaDepok PDAMTirtaAsasta PDAM Tirta Asasta PDAM Tirta Asasta Kota Depok PDAMTirtaAsastakotaDepok Pemkotdepok pendidikan Persikad1999 persikaddepok pokjawasbang PradiSupriatna Pradi Supriatna ridwankamil SistemSatuArahkotadepok SSA wakilwalikotadepok Walikota Depok WalikotaDepok
No Result
View All Result

Highlights

8 Poin Yang Harus Diketahui Larangan Mudik Lebaran

Asmadi Dikukuhkan Kembali Menjadi Ketua RT 03 RW 04 Kelurahan Sukamaju

Rakercab MPC PP Kota Depok Berlangsung Tertib dan Kondusif

LPCR PD Muhammadiyah Bentuk Pengurus Ranting di Kalibaru Cilodong

Polisi Siapkan 333 Titik Penyekatan Cegah Mudik Lebaran

Presiden Joko Widodo Dan Ibu Negara Iriana, Hadiri Akad Nikah Aurel Dan Atta

Trending

Malam Ini Ada Gangguan Pengaliran Air PDAM Depok
Seputar Depok

Malam Ini Ada Gangguan Pengaliran Air PDAM Depok

by depoknet
7 April 2021
0

DEPOKNET - PDAM Tirta Asasta kota Depok menyampaikan pemberitahuan akan adanya gangguan pengaliran air di beberapa wilayah...

10 Ribu Lubang Biopori Jadi Target Kecamatan Sukmajaya

10 Ribu Lubang Biopori Jadi Target Kecamatan Sukmajaya

6 April 2021
Pemerintah Izinkan Tarawih Berjamaah di Masjid Dan di Mushola

Pemerintah Izinkan Tarawih Berjamaah di Masjid Dan di Mushola

6 April 2021
8 Poin Yang Harus Diketahui Larangan Mudik Lebaran

8 Poin Yang Harus Diketahui Larangan Mudik Lebaran

6 April 2021
Asmadi Dikukuhkan Kembali Menjadi Ketua RT 03 RW 04 Kelurahan Sukamaju

Asmadi Dikukuhkan Kembali Menjadi Ketua RT 03 RW 04 Kelurahan Sukamaju

5 April 2021
depoknet

Copyright © 2016 - 2021 depoknet.com All Rights Reserved.

depoknet.com

  • About DNet
  • Contact
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Seputar Depok
  • Tendang Baskom
    • Kode Pos Depok
    • Angkutan Umum Di Kota Depok
    • Alamat Bank Di Kota Depok
  • NEWS
    • Nasional
    • Daerah
    • Pendidikan
    • Hukum & Kriminal
    • Ekonomi
    • Wawancara
    • Olah Raga
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Album Depok
    • Tip & Trik
    • Properti
    • Kuliner
    • Musik & Film
  • Khazanah
    • Gaya Hidup
    • Sejarah
    • Kisah
    • Kenangan
  • Registrasi Pelanggan Baru PDAM Depok
  • Redaksi DepokNet (DNet)

Copyright © 2016 - 2021 depoknet.com All Rights Reserved.