DEPOKNET – Dinas Pendidikan (Disdik) kota Depok memastikan Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat SMPN di Kota Depok akan dimulai pada 4-5 Juli 2019.
Sementara khusus untuk pendaftaran siswa berprestasi dan jalur perpindahan orangtua akan dilaksanakan pada 27-28 Juni 2019.
Terdapat 26 SMP Negeri di kota Depok yang dapat menampung 6.976 murid tahun ini, dimana pendaftaran PPDB 2019 terdiri dari tiga jalur, yakni jalur zonasi, jalur prestasi, dan jalur perpindahan orangtua.
Disdik Depok akan menerapkan sistem jalur zonasi kombinasi dalam PPDB kali ini, sehingga tidak berdasarkan perhitungan radius wilayah namun ditambahkan dengan nilai Ujian Nasional (UN) masing-masing calon siswa.
Hal tersebut ditegaskan Walikota kota Depok, Mohammad Idris di Balaikota, Jumat (21/6/2019) dengan maksud agar PPDB tingkat SMP ini dapat memberikan penghargaan kepada siswa yang memiliki nilai UN tinggi.
“Saya tegaskan jalur zonasi kombinasi di PPDB SMPN juga memberikan penghargaan kepada siswa yang memiliki nilai tinggi,” ujarnya.
Karena kata Walikota Depok, ada sebagian masyarakat yang menganggap jalur zonasi yang menjadi patokan dapat diterima pada sekolah negeri.
Padahal tambah Idris, ketika acuan PPDB hanya sebatas jarak, maka akan tidak adil bagi calon siswa yang memiliki nilai UN tinggi.
“Jalur zonasi untuk jenjang SMPN di Depok, tidak murni berdasarkan perhitungan radius wilayah. Namun ditambahkan dengan nilai UN calon siswa. Bahkan di DKI Jakarta pun, tidak murni zonasi,” ucap Mohammad Idris.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin menjelaskan, sistem zonasi dituangkan dalam Petunjuk Teknis (Juknis) dan Petunjuk Pelaksana (Juklak) PPDB SMPN.
“Skor zonasi dimulai dari 10 hingga 100 poin. Rumusnya, radius tempat tinggal ditambah nilai UN, lalu dibagi dua. Sistem perhitungan ini juga berlaku untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan Pelajar Prasejahtera,” jelas Thamrin.
Diterangkan Kadisdik, sistem zonasi reguler merupakan penilaian utama dari proses PPDB setiap tahun. Sebab jalur zonasi memiliki point 90 persen, dimana jalur zonasi ini menggunakan penilaian dari 10 hingga 100 tergantung jarak dari rumah ke sekolah yang dituju.
Selain itu katanya lagi, pendaftaran zonasi pun terbagi lagi dalam enam bagian, yakni siswa tidak mampu mendapatkan point 20 persen, anak berkebutuhan khusus mendapatkan point 5 persen, anak pendidik dan tenaga kependidikan 5 persen.
“Anak luar kota mendapatkan point 3 persen, anak berprestasi mendapatkan 7 persen, dan zonasi reguler 50 persen,” kata Thamrin.
Terkait persyaratan zonasi secara umum, setiap calon diminta melampirkan fotokopi sertifikat hasil ujian (SHU) sekolah, kartu keluarga sebelum 31 Desember 2019, akta kelahiran, dan kartu identitas anak (KIA) bagi yang sudah memilikinya.
Untuk itu katanya, bagi calon peserta didik lulusan sekolah di Kota Depok bisa langsung melakukan pendaftaran secara online.
Sementara para pelajar di luar Kota Depok dan lulusan kejar paket diharuskan melakukan pra-pendaftaran di SMP yang dituju. Hal itu agar mendapatkan nomor PIN PPDB.
“Kami mengimbau, calon peserta didik lulusan sekolah di Kota Depok bisa langsung melakukan pendaftaran secara online. Hal itu agar mendapatkan nomor PIN PPDB,” pungkas Thamrin (Ant/DepokNet)