DEPOKNET – Musyawarah Daerah (Musda) ke V Dewan Pimpinan Daerah ( DPD ) Partai Amanat Nasional Kota Depok telah selesai di gelar serentak bersama dengan 9 DPD lainnya se Jawa Barat secara virtual, untuk DPD kota Depok sendiri dipusatkan di Hotel Bumi Wiyata, Margonda – Depok, Kamis (18/02/2021)
Ketua umum PAN Zulkifli Hasan yang memimpin langsung jalannya Musda, menunjuk ada delapan formatur terpilih untuk menyusun kepengurusan DPD PAN Depok periode 2020-2025.
Adapun nama-nama formatur tersebut adalah Hasbullah Rahmad, Igun Sumarno, Lahmudin Abdullah, Azhari, Nurhasan, Fitri Hariono, Afrian Setyowati dan Iwan Adriansyah serta untuk kordinator dari DPP, Intan Fauzi.
Pria yang akrab di sapa Zulhas ini menyampaikan bahwa Musda PAN Kota Depok belum bisa memutuskan siapa yang menjadi ketua untuk hari ini, dan mempersilahkan para formatur terpilih untuk melakukan penyusunan kepengurusan hingga 2-3 minggu kedepan.
Zulhas berpesan, dalam kepengurusan nantinya agar kepengurusan tidak hanya diisi para kader PAN saja, melainkan harus melibatkan para tokoh masyarakat maupun para mantan pensiunan lurah untuk masuk dalam struktur.
Ketua Umum DPP PAN juga memberikan waktu dua sampai tiga minggu kepada formatur, setelah itu baru diputuskan siapa nantinya yang akan menjadi Ketua DPD PAN Kota Depok.
Hasbullah Rahmad yang masuk sebagai salah satu formatur menjelaskan, DPP sesuai arahan ketua umum telah mengamanahkan kepada Intan Fauzi sebagai Wakil Ketua Umum DPP untuk memfasilitasi dalam hal membentuk kepengurusan dengan para formatur.
“Insya Allah, hari Sabtu kami akan mengundang Bu Intan, mudah-mudahan setelah ketemu Bu intan akan ada solusi musyawarah untuk menyusun kepengurusan DPD PAN Kota Depok ” ujar Hasbullah Rahmad.
Hasbullah kembali menegaskan sesuai arahan Ketua Umum, PAN kedepan tidak hanya di isi oleh para kader PAN saja, akan tetapi memberikan peluang sebesar-besarnya kepada para tokoh masyarakat dalam struktur kepengurusan.
Untuk itu pihaknya akan segera mengajak para tokoh masyarakat, pensiunan lurah, ulama, dan para kader PAN potensial untuk masuk dalam susunan kepengurusan PAN kota Depok periode mendatang.
“Partai Amanat Nasional memberikan ruang bagi para tokoh masyarakat, para pensiunan lurah, ulama, ustajah dan para kader untuk menjadi pengurus. Nantinya mereka akan dipersilahkan dan akan disiapkan untuk mencalonkan diri menjadi anggota dewan” terang Hasbullah.
Target 8 Kursi Di Pileg Mendatang
Turunnya kursi PAN di DPRD kota Depok pada Pemilu 2019, nampaknya menjadi perhatian khusus dari Hasbullah Rahmad jika dipilih sebagai Ketua DPD PAN Kota Depok mendatang. PAN kedepan akan dimaksimalkannya untuk melakukan pembenahan agar kegagalan di pemilu 2019 tidak terulang.
”Di Pemilu 2019, faktanya PAN di Depok kursinya turun, dari 6 pada zaman saya, sekarang tinggal 4 kursi. Insya Allah target kita minimal 8 kursi di Pemilu 2024, supaya PAN punya wakil ketua DPRD, punya perwakilan di DPRD provinsi dan perwakilan di DPR RI” jelasnya.
Pria yang akrab dipanggil bang Has ini juga mengatakan partai politik merupakan sebuah bentuk alat perjuangan untuk memperjuangkan kemaslahatan masyarakat.
Diuraikan oleh pria kelahiran 15 Juni 1971 ini, jika partai memiliki perwakilan di DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota, maka partai politik sebagai kanalisasi perjuangan menjadi maksimal sebagai alat perjuangan untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Depok.
“Tinggal kita lihat levelnya. Misalnya soal pendidikan, bicara SMA berarti kewenangan provinsi, kalau bicara UU Pendidikan itu kewenangan DPR RI dan kalau bicara pendidikan tingkat SMP berarti itu kewenangan DPRD tingkat kota” urainya.
Saat di singgung mengenai staretegi Partai Amanat Nasional dalam meningkatkan suara partai dalam pemilu 2024, mantan Anggota DPRD Depok dua periode ini menyampaikan telah menemui beberapa tokoh yang cukup berpengaruh untuk bergabung ke Partai Amanat Nasional dan nantinya jadi pengurus dan siap mencalonkan diri jadi anggota dewan.
Harus Punya Saksi Di Setiap TPS
Selain itu, Hasbullah Rahmad juga menyampaikan bahwa dirinya sudah mendapatkan arahan dari ketua umum agar PAN kedapan harus memiliki saksi dalam pemilu.
” Saya dapat arahan dari Ketua Umum, kedepan PAN tidak boleh tidak punya saksi dalam pemilu. Kalau ada enam ribu TPS di kali dua jadi 12 ribu dan di bentuk melalui struktural partai dan itu harus di bentuk dari sekarang” terangnya
Pembenahan struktural kata Hasbullah menjadi persoalan penting dalam membenahi Partai Amanat Nasional guna mengejar target kursi di pemilu 2024. Dirinya pun bertekad untuk membenahi struktural partai hingga ke tingkat yang paling bawah yaitu RT dan RW.
“Di PAN ada yang namanya rayon dan sub rayon. Jika ada enam ribu TPS tinggal di kali dua saja jadi dua belas ribu orang yang menjadi kader PAN dan ber KTA PAN, yang nantinya akan kita siapkan sebagai saksi sekaligus kader dan pengurus partai” bebernya. (AM/CPB/DepokNet)