Ketua Kelompok Kerja Pengawas bangunan (Pokja Wasbang) Independen Kota Depok, Hery Prasetyo
DEPOKNET – Penyusutan lahan pertanian dan perkebunan di kota Depok yang dijadikan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) salah satunya disebabkan oleh kurang awasnya dinas terkait dalam memberikan perizinan kepada developer properti, di mana penyusutan RTH itu telah mengalami penurunan yang signifikan sejak 2010.
Dari data yang ada, hingga saat ini jumlah lahan RTH yang tersisa hanya 19 persen dari total luas wilayah kota Depok, jadi dapat diartikan 30 persen dari RTH yang ada itu telah beralih fungsi menjadi perumahan, apartemen, dan juga pusat perbelanjaan.
RTH yang tersisa itu pun sekarang ini hanya gabungan RTH private dan publik. Namun RTH yang asli sudah banyak beralih fungsi dan ini fakta kongkrit yang menyebabkan pencemaran udara semakin meningkat.
“Kondisi yang sangat mencemaskan ini tentunya menjadi warning bagi seluruh pihak, bukan hanya pemerintah kota dan para anggota Dewan yang terhormat, tapi menjadi focus utama bagi seluruh lapisan masyarakat, jangan hanya untuk kepentingan pengembang lantas mencaplok wilayah yang sudah diprioritaskan sebagai lahan pertanian dan perkebunan yang menjadi RTH,” ungkap Yasser, Manager Operasional Kampung 99 Pepohonan
Yasser pun mengingatkan kembali statement Walikota Depok, Mohammad Idris saat masih menjadi Wakil Walikota Depok. Mohammad Idris sempat mendesak developer perumahan dan apartemen yang ada di kota Depok agar menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) untuk lahan pertanian dan perkebunan. Idris pun menyatakan akan meminta instansi terkait memperketat perizinan kepada pengembang properti yang tidak dapat menyediakan lahan tersebut.
“Mulai saat ini saya minta dinas terkait yang berhubungan dengan perizinan untuk memperketat pengurusan IMB ke developer. Karena pembangunan perumahan dan apartemen membuat lahan pertanian dan perkebunan di Depok semakin hilang. Saya akan terjun langsung memantau lokasi pembangunan perumahan yang pengurusan izinnya sudah masuk ke dinas,” kata Idris kala itu usai melakukan panen raya belimbing dewa bersama Kelompok Tani Belimbing, di Kecamatan Pancoran Mas
Ketua Kelompok Kerja Pengawas bangunan (Pokja Wasbang) Independen Kota Depok, Hery Prasetyo saat berkunjung ke Kampung 99 Pepohonan menyatakan, pengembangan Kampung 99 Pepohonan menjadi objek wisata edukasi dan pelatihan peternakan seharusnya mendapat dukungan penuh dari pemerintah kota, anggota dewan dan seluruh lapisan masyarakat kota Depok
“Konsepnya sudah sangat sejalan dengan 10 Program Unggulan yang menjadi janji kampanye Idris-pradi salah satunya adalah melaksanakan Pembangunan taman terpadu di setiap kelurahan berupa taman edukasi, rekreasi, perpustakaan, arena bermain untuk anak dan lansia, jogging track dan sarana olahraga, seharusnya didukung total oleh Pemkot, Dewan dan masyarakat. Bukan malah mengikuti settingan pengembang perumahan yang ingin memberangus keberadaan Kampung 99 Pepohonan,” tegas pendiri HERSONG Institute ini tanpa menyebut nama pengembang perumahan yang dimaksud. (Cpb/Mel/DepokNet)